Berat Badan kurang pada Bayi

Berat badan kurang dalam istilah kedokteran disebut dengan Malnutrisi atau gizi buruk.  Malnutrisi adalah suatu keadaan gangguan gizi kronis, dimana berat dan tinggi badan tidak sesuai  dengan kurva pertumbuhan untuk seusianya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan kalori dan zat gizi penting lainnya selama masa pertumbuhan.

Keadaan ini biasanya banyak terdapat di negara yang sedang berkembang atau negara miskin, dimana pendapatan masyarakatnya masih rendah. Bahkan WHO mencatat bahwa 1 dari empat anak berusia balita mengalami berat badan kurang.
Keadaan malnutrisi ini sangat beresiko pada mereka yang :
  1. Berusia bayi dan balita
  2. Orang berusia lanjut
  3. Anak yang menderita sakit berat dalam waktu lama (kronis)
  4. Anak yang hidup dalam kondisi perang.
  5. Anak yang berada di negara miskin.
  6. Anak yang berada di daerah bencana, atau keadaan alam yang buruk, misalnya kekeringan. 
  7. Orang yang mengalami gangguan makan (anoreksia)
  8. Anak dengan pola makan tertentu, seperti vegetarian.
  9. Anak dengan alergi makanan tertentu.
  10. Anak yang lahir dari ibu pecandu alkohol.
  11. Anak yang menderita penyakit tertentu,  seperti penyakit Celliac atau cystic fibrosis, yaitu gangguan saluran cerna sehingga tidak dapat menyerap zat gizi makanan dengan baik.
  12. Anak yang sulit makan.
  13. Anak yang menderita cacingan
  14. Anak yang menderita tuberkolosis paru.
  15. Anak yang memiliki kebiasaan makan yang buruk, seperti Picky eater (pemilih dalam hal makanan)
Bagaimana menentukan status gizi anak/bayi ?. berikut patokan yang dapat digunakan untuk menentukan status gizi anak anda :
Z - Score untuk anak laki - laki
Baca Juga : Mewaspadai Thalasemia : Penyakit kelainan darah


Z - Score Untuk anak perempuan

  • Gizi lebih : apabila secara penampakan tubuh anak tampak gemuk, pengukuran antropometrik didapatkan > +2 SD
  • Gizi baik : bila anak tampak sehat, pengukuran antropometrik didapatkan antara -2 SD sampai +2 SD.
  • Gizi Kurang : Anak tampak kurus, pengukuran antropometrik antara > - 3 SD sampai < -2 SD.
  • Gizi Buruk : Bila anak tampak sangat kurus, dan atau bengkak pada tungkai bawah sampai seluruh tubuh, pengukuran antropometrik didapatkan <-3 SD.
Untuk memudahkan orang awam memantau status gizi buah hatinya, pemerintah mengadakan program posyandu disetiap kecamatan. setiap anak akan mendapatkan kartu / buku yang berisi pantauan tumbuh kembang anak dari lahir hingga berusia lima tahun yang disebut Kartu Menuju Sehat (KMS).

Dalam kartu / buku KMS tersebut, terdapat grafik berat badan anak yang dibedakan menurut jenis kelamin. Berat badan anak akan ditimbang setiap bulan, dan akan diberikan tanda pada pita berwarna yang memotong garis usia dan berat badan.

Interpretasi Hasil

 Berat Badan yang normal adalah berat anak yang berada dalam area pita warna hijau dan hijau muda.  Berat badan kurang, bila berat anak berada dalam pita warna kuning.  berat badann sangat kurang / gizi buruk bila berat badan anak berada di garis merah atau di bawah garis merah.
Segera bawa nak ke dokter apabila beratnya berada pada garis merah atau di bawah garis merah, atau apabila dalam tiga kali pengukuran berturut - turut berat badannya tidak naik, atau malah menurun. Keadaan kurang gizi dapat terwujud dalam beberapa bentuk, yaitu :
  1. Marasmus, yaitu keadaan kekurangan kalori kronis.
  2. Kwashiorkor, yaitu kekurangan protein.
  3. Marasmus - Kwashiorkor, adalah keadaan kurangnya energi dan protein.
  4. Anak pendek, akibat kekurangan zat gizi mikromineral lain.
  5. Defisiensi mineral lain yang penting bagi tubuh, seperti defisiensi vitamin A, defisiensi zat besi, defisiensi yodium. 
Berikut beberapa gejala dan tanda bahwa seorang anak mengalami malnutrisi secara umum :
  • Berat badan kurang.
  • Pertumbuhan tinggi terganggu.
  • Kelemahan Otot.
  • Imunitas tubuh terganggu. Anak menjadi sering sakit.
  • Anak rewel.
  • Apatis (kurang peduli dengan lingkungan).
  • Pucat (anemia).
  • Perubahan warna rambut menjadi kuning kemerahan (seperti rambut jagung), serta mudah rontok.
  • Kulit kering bersisik.
  • Bengkak pada tungkai bawah atau seluruh tubuh.
  • Gusi berdarah, atau pembengkakan gusi.
  • Pusing.
  • Pertumbuhan gigi terganggu.
  • Kurang konsentrasi dan kemampuan belajar menurun.
  • Retardasi mental.
  • Adanya gangguan pada organ tubuh lain. 
  • Perut buncit.

Gejala

Anak dikatakan menderita berat badan kurang apabila terdapat kriteria berikut :
  • anak tampak kurus atau sangat kurus.
  • Terdapat bengkak pada kedua tungkai bawah (bagian punggung kaki), dan atau sampai ke seluruh tubuh).
  • Pada pemeriksaan antropometrik berat badan per tinggi badan, atau berat badan per panjang badan antara -2 SD sampai kurang dari -3 SD.

 ➤ Pencegahan

Langkah apa yang dapat dilakukan apabila anak kita cenderung atau memiliki kebiasaan makan yang dapat membuatnya menjadi malnutrisi?.
  1. Periksakan ke dokter. Dokter akan mengukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepalanya, kemudian menyesuaikannya dengan tabel berat badan dan tinggi badan sesuai dengan usia anak. Dari situ akan tampak apabila anak mengalami gangguan. 
  2. Cari penyebab yang membuat anak anda tidak mau makan, apakah ada luka disekitar mulutnya. Bila perlu, konsultasikanlah dengan ahlinya agar masalah lain dapat terdeteksi. Misalnya cacingan yang menyebabkan defisiensi zat besi dan berat badan rendah.
  3. Ubah kebiasaan makan yang buruk. Anak yang Picky eater perlu diberi contoh makan sehat untuk sekeluarga. 
  4. Konsep 4 sehat 5 sempurna, dimana semua zat gizi lengkap harus selalu disediakan setiap kali makan. Sayur, buah dan susu biasanya menjadi momok bagi beberapa anak.
  5. Orang tua harus kreatif mengolah bahan makanan menjadi masakan yang disukai anak. 
  6. Hindari memberikan makanan selingan atau camilan yang tidak sehat. 
  7. Makan bersama bisanya menjadi cara yang ampuh bagi anak  untuk dapat makan dengan baik. karena dengan makan bersama, tumbuh kedekatan emosional, anak menjadi tahu bagaimana pola dan cara makan yang baik. Di sini juga kita bisa mengajarkan pola makan sehat bagi buah hati. 
  8. Masa pemberian MP -ASI adalah masa yang sangat krusial bagi penambahan berat badan anak. beri dan kenalkan bayi apada makanan sehat yang lengkap. makanan lengkap adalah makanan yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. 
  9. Jangan terlalu cepat memberikan makanan tambahan pada bayi sebelum usianya enam bulan. 
  10. Penuhi gizi ibu menyusui.
  11. Berikan ASI eksklusif
  12. Sebisa mungkin berikan MP-ASI buatan sendiri, alih - alaih MP-ASI instan. Selain lebih segar, MP-ASI buatan sendiri juga lebih dapat mengenalkan rasa asli makanan pada bayi. Sehingga meminimalkan risiko anak menjadi pickyn eater, terutama pemilih pada sayuran. 
  13. Pengetahuan ibu terhadap sumber zat gizi makanan juga harus baik.
Berikut ini beberapa contoh sumber makanan yang dapat dijadikan bahan untuk membuat MP-ASI yang sehat dan kaya nutrisi pada bayi :
  1. Sumber karbohidrat : terdapat pada tepung - tepungan, beras putih, beras merah, beras hitam, dan kentang.
  2. Sumber protein : ada 2 jenis sumber protein, yaitu hewani dan nabati. Protein hewani berasal dari ayam, sapi, kambing, telur, ikan, makanan hasil laut, dan susu. Protein nabati berasal dari kacang - kacangan, polong - polongan, tahu, tempe, kedelai. 
  3. Sumber lemak : minyak kelapa, mentega/ margarine, minyak ikan, telur,  ikan, kacang - kacangan, susu.
  4. Sumber Vitamin : segala jenis buah - buahan dan sayuran.
  5. Sumber mineral : segala jenis sayuran.
  6. Sumber serat : sayuran. 
Usahakan untuk memberikan variasi rasa pada makanan dengan bahan alami dari rasa makanan itu sendiri. Lakukan variasi menu setiap hari, selain agar bayi tidak bosan, juga akan membuatnya mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dengan baik.

Perlu juga disadari, bahwa masalah gizi atau berat badan anak yang kurang dari normal adalah masalah yang kompleks dan perlu penanganan dari berbagai pihak, bukan hanya sektor kesehatan. Pemerintah dan masyarakat serta unsur - unsur lain yang terkait, juga harus bekerjasama menghilangkan kasus gizi buruk di masyarakat.

➤ Pengobatan

Apabila dokter telah mendiagnosis si buah hati dengan status gizi kurang atau gizi buruk, dia perlu segera ditangani secara menyeluruh. Pemberian makanan tambahan bergizi, terapi penyebab utamnaya, serta pengobatan pada penyulit atau penyakit penyerta harus dilakukan secara terintegrasi, sehingga masalah kekurangan gizi dan berat badannya dapat diatasi dengan segera.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel