Bisul pada anak : jenis, pencegahan dan pengobatan

Bisul dalam dunia medis dinamakan abscess atau furunkel. Bisul adalah sekumpulan nanah (neutrofil mati) yang telah terakumulasi pada rongga di dalam jaringan setelah terinfeksi sesuatu ( Umumnya karena bakteri stafilokokus, atau parasit). Bisul juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau barang asing (seperti luka tembakan/ tikaman) yang tidak steril.

Sedangkan karbunkel adalah sekumpulan bisul yang menyebabkan pengelupasan kulit yang luas serta pembentukan jaringan parut. penyebabnya adalah bakteri stafilokokus juga.  Pembentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan bisul tunggal. Karbunkel bisa menyebabkan demam karena merupakan infeksi yang lebih serius. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan di leher bagian belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh penderita diabetes,  gangguan sistem kekebalan, dan dermatitis.


Beberapa bisul bersatu membentuk bisul yang lebih besar, yang memiliki beberapa titik akumulasi nanah. massa bisul ini letaknya bisa lebih dalam di bawah kulit dibandingkan dengan bisul biasa. Infeksi ini menular, bisa disebarkan ke bagian tubuh lainnya dan bisa ditularkan ke orang lain. Karena itu, sering terjadi kondisi saat beberapa orang dalam sebuah rumah menderita karbunkel pada saat yang sama.

Baca Juga : 

Bisul bisa menyerang siapa saja dan dari golongan usia berapa saja, namun yang paling sering diserang adalah bayi dan anak - anak. Bila lingkungan kurang bersih, infeksi pun akan mudah terjadi. anak yang sering menggaruk akan mudah terkena bisul. karena garukan tersebut akan mudah merusak kulit sehingga mudah masuknya kuman dan timbullah infeksi.
Bisul yang terjadi pada anak dapat dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu :
  1. Folikulitis, yakni peradangan hanya pada umbi akar (Folikel rambut)
  2. Furunkel yakni peradangan pada umbi akar rambut dan sekitarnya. umumnya berjumlah satu.
  3. Furunkulosis yakni bisul jenis furunkel yang jumlahnya banyak atau lebih dari satu.
  4. Karbunkel yakni jika terdapat sekelompok furunkel
  5. Abses multipel yakni benjolan kelenjar keringat 'tidak bermata', jumlahnya banyak dan letaknya bergerombol di beberapa tempat, seperti dada. Penyakit ini banyak diderita oleh anak - anak.
  6. Hidraadinitis yakni bisul yang mengenai kelenjar apokrin, biasanya muncul di ketiak atau daerah genital. 
  7. Skrofuloderma yakni benjolan pada getah bening yang mirip bisul, namun lebih disebabkan oleh penyakit TBC.
Bisul sebenarnya adalah reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari penyebaran barang asing di tubuh. Ketika terjadi infeksi, Organisme atau barang asing akan membunuh sel tubuh kita yang berada disekitarnya, sehingga mengakibatkan keluarnya toksin. Toksin tersebut akan menyebabkan radang. kemudian, sel darah putih akan mengalir menuju ke tempat tersebut dan meningkatkan aliran darah disana. Akhirnya, dinding bisul dibentuk oleh sel sehat dengan tujuan untuk mencegah barang asing tersebut masuk ke dalam tubuh dan mencegah agar sel lain tidak terkena.

Bisul biasanya muncul di daerah leher, payudara, wajah,  dan bokong. Bisul akan terasa sangat nyeri jika muncul disekitar hidung, telinga, atau jari - jari tangan. Awalnya, bisul hanya hanya berupa benjolan keras berwarna merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya menjadi putih atau kuning (membentuk pustula).

Bisul dapat pecah secara spontan dan mengeluarkan nanah yang kadang mengandung sedikit darah. Penderita bisul dapat merasakan nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. Kulit disekitar bisul tampak kemerahan atau meradang . Bisul kadang disertai demam, lelah, atau tidak enak badan.

➤ Pencegahan

Bisul merupakan penyakit menular dan salah satu penyakit yang cukup mengganggu karena dapat menimbulkan rasa nyeri yang cukup meresahkan. Bisul dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi, anak - anak, bahkan orang dewasa.
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah timbulnya bisul :
  1. Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dua kali sehari agar tubuh selalu bersih dan terbebas dari kuman penyakit atau bakteri penyebab timbulnya bisul. 
  2. Mengganti baju atau pakaian secara teratur, terutama di saat tubuh sedang berkeringat. Karena saat berkeringat, tubuh mengeluarkan banyak uap dan bakteri yang bercampur dengan air keringat.
  3. Keringkan tubuh dari keringat. Jika kulit tubuh dalam keadaan lemba, bakteri, kuman dan jamur akan mudah berkembang biak dengan cepat di lapisan kulit.
  4. Mencuci tangan dan wajah. Biasakanlah untuk mencuci tangan dan wajah setelah selesai melakukan aktifitas apapun dan usai bepergian dari luar rumah. Cara ini cukup efektif untuk melindungi diri dari serangan berbagai kuman penyakit, Termasuk bisul.
  5. Menjaga kebersihan kulit dengan sabun yang mengandung zat antibakteri untuk mencegah terjadinya infeksi atau mencegah penularan. 

➤ Pengobatan

Diagnosis dilakukan berdasarkan gejala - gejalanya. Untuk menetukan penyebab bisul, bisa dilakukan biopsi ataiu pembiakan contoh jaringan yang terinfeksi. Apabila bisul sudah terlanjur muncul, maka pengobatannya adalah sebagai berikut :
  1. memakai sabun antibakteri, antibiotik topikal (salep atau krim) dan atibiotik per-oral  untuk mengendalikan infeksi. 
  2. Jangan pernah memencet atau mencoba memecahkan karbunkel di rumah, karena bisa memperburuk  dan menyebarkan infeksi. Kompres bisul dengan air hangat untuk membantu mempercepat penyembuhan. 
  3. Lakukan penanganan medis sesegera mungkin. Biasanya bisul dibiarkan saja dan tidak segera diobati sampai matang. padahal sebaliknya, bisul justru jangan sampai bernanah, karena bisa mengakibatkan kerusakan jaringan yang lebih parah lagi. 
  4. Salep anti biotik seperti penisilin dapat dipergunakan jika bisul hanya satu atau beberapa saja, masih kecil dan berada di permukaan. pemakaian obat dalam bentuk salep atau krim lebih efektif dari pada pengobatan jenis lain. Obat - obatan jenis salep ini dianjurkan untuk kulit karena dibuat dengan daya serap yang cukup tinggi terhadap kulit. Tapi jika sudah membesar, penderita bisul perlu diberi obat anti biotik yang diminumkan juga.
  5. Bila sudah terjadi abses, sebaiknya nanahnya dikeluarkan dengan cara di -insisi/diiris oleh dokter agar penyembuhannya lebih sempurna. Bisul yang pecah sendiri akan menimbulkan kerusakan kulit dan akan membekas. Begitu pula bila dipaksa dikeluarka, misalnya dengan dipencet, penyembuhannya akan menimbulkan bekas yang tidak sedap dipandang. walaupun pada anak kulitnya masih berkembang, namun tetap saja jaringannya tidak akan normal kembali karena jaringan yang rusak akan membekas. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel