Perut Buncit pada bayi

Perut buncit memiliki istilah medis Obesitas sentral. Pada beberapa kasus tertentu, perut buncit pada bayi adalah hal yang normal, sebab bayi menggunakan otot perutnya untuk bernafas di beberapa bulan awal kelahirannya. Karena itulah otot perut bayi lebih berkembang daripada otot dadanya. Namun, tidak jarang juga perut bayi lebih berkembang daripada otot dadanya . Namun, tidak jarang juga perut buncit pada bayi adalah gejala awal dari suatu penyakit, atau merupakan kelainan bawaan bayi.
Ada kemungkinan bayi mengalami beberapa gangguan yang disebabkan oleh terjadinya pembesaran organ di dalam perut. gangguan tersebut bisa berupa pembesaran limpa, hati, ginjal atau tumor.

➤Gejala

Perut buncit yang normal dan yang tidak, bisa dibedakan dari gejala serangan yang muncul. Misalnya, jika ada masalah pada organ hati, maka akan timbul gejala-gejala sebagai berikut :
  1. kulit bayi tampak menguning
  2. Perut bagian kanan membesar.
jika masalahnya ada pada darah, maka selain perut tampak membesar, ada gejala lain yang tampak, yaitu :
  1. Limpa ikut membesar
  2. Fisik bayi melemah.
  3. Perut bagian kiri mengeras.

Baca Juga :  
 
Jika anda menemukan gejala - gejala seperti di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter umumnya bisa mendiagnosis masalah pada perut bayi dengan merabanya. Namun jika diperlukan, bisa dilakukan pemeriksaan lanjut dengan USG atau CT scan.
Pemeriksaan oleh tenaga ahli menggunakan teknologi medis ini sangat diperlukan. Tujuannya untuk memastikan, apakah perut buncit tersebut disebabkan oleh penyakit atau tidak. Diagnosis yang tepat sangat sangat penting untuk proses penanganan selanjutnya, karena keefektifan pengobatan tergantung pada jenis penyakit yang diobatinya.

➤ Jenis - jenis

berikut ini beberapa jenis penyakit perut buncit pada bayi, yaitu :
a. Hirschsprung
Penyakit ini adalah bentuk kelainan pada usus besar, yaitu tidak berfungsinya saraf yang mengatur gerak usus bagian bawah. Kelainan ini menyebabkan ampas dari makanan yang dikonsumsi tidak bisa langsung dikeluarkan ke anus. Akibatnya kotoran menumpuk di dalam usus dan menyumbat saluran usus bagian bawah. Bayi mengalami kesulitan buang air besar. Untuk mengatasi gangguan penyakit ini diperlukan tiindakan operasi.
b. Kolestasis
Kolestasis adalah penyakit buncit perut yang disebabkan oleh adanya gangguan pada aliran empedu. adapun gejala yang muncul antara lain :
  1. Air seni berwarna
  2. Tinja tampak putih
  3. Kulit bayi terlihat kuning.
Secara umum, berdasarkan penyebabnya, penyakit kolestasis pada bayi dibedakan menjadi dua :
  1. Kolestasis karena kelainan di dalam hati. Kolestasis jenis ini bisa terjadi karena ada infeksi maupun non-infeksi.
  2. Kolestasis karena kelainan di luar hati. Kolestasis jenis ini bisa terjadi karena adanya kerusakan saluran empedu. Bisa karena tumbuhnya tumor atau kista di saluran empedu. Serangan kolestasis jenis ini pada umumnya membutuhkan tindakan bedah. 
Kolestasis secara umum menunjukkan gejala pembesaran pada bagian perut, sehingga secara fisik perut bayi terlihat buncit. Pembesaran perut ini terjadi karena ada pembesaran hati atau saluran empedu di luar hati.
c. Tumor
Gejala perut buncit lainjuga bisa terjadi karena adanya tumor yang tumbuh pada organ dalam perut. Misalnya tumor ginjal, tumor anak ginjal, atau tumor kelenjar. Gejala fisik yang tampak dari serangan tumor ini antara lain :
  1. Bayi tampak pucat.
  2. Berat badan bayi menurun.
  3. Perut tampak membesar.
 Serangan tumor pada organ dalam perut sangat berbahaya. Apalagi jika terjadi pada usia bayi, karena berpotensi menyebabkan kematian. Namun demikian, kasus tumor ini relatif jarang terjadi. Upaya pengobatan umumnya dilakukan dengan cara operasi.

➤Pencegahan

Pencegahan tergantung pada penyebab pembesaran perut yang terjadi. Apabila perut buncit hanya dikarenakan kembung, maka pencegahannya adalah tidak memberikan empeng kepada bayi.
Bila penyebabnya adalah kelainan anatomis bawaan, pencegahannya adalah rutin memeriksakan diri di masa hamil dan makan makanan yang bergizi seimbang.

➤Pengobatan

Perut buncit yang disebabkan oleh kembung tidak perlu pengobatan khusus. Cukup tengkurapkan bayi agar udara dapat keluar melalui mulut (sendawa) atau anus (kentut). Terapi pada kelainan anatomis bawaan harus dilakukan dengan cara operasi. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel